Oleh : Restu Yuliawati, S.Pd
Kimia merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi, sifat, struktur, perubahan/ reaksinya serta energi yang menyertai perubahan tersebut. Dalam menyampaikan materi kimia kepada siswa bisa dilakukan dengan berbagai metode pembelajaran. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat bisa mempermudah tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Selain itu, pemilihan metode yang tepat membuat siswa tidak cepat merasa bosan atau jenuh ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Salah satu metode pembelajaran yang sering dipakai dalam kegiatan belajar mengajar kimia adalah metode praktikum atau eksperimen.
Praktikum merupakan suatu pembelajaran dengan siswa melakukan percobaan dan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Praktikum memiliki kelebihan tersendiri dengan metode pembelajaran yang lainnya. Yaitu siswa langsung memperoleh pengalaman dan keterampilan dalam melakukan praktikum, mempertinggi partisipasi siswa baik secara individu maupun kelompok. Dengan adanya praktikum tersebut diharapkan selain tuntutan pembelajaran, juga agar menarik dan memberikan motivasi serta minat belajar siswa terhadap mapel kimia. Siswa belajar berfikir melalui prinsip-prinsip metode ilmiah atau belajar mempratekkan prosedur kerja berdasarkan metode ilmiah. Praktikum juga bisa digunakan untuk penilaian keterampilan. Di antaranya keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan praktikum, merawat alat dan bahan praktikum, melaksanakan praktikum sesuai dengan langkah kerja dan masih banyak lagi. Untuk melaksanakan kegiatan praktikum tentu membutuhkan berbagai macam bahan atau zat. Bahan kimia biasanya terdapat di laboratorium, akan tetapi tidak setiap sekolah memiliki bahan yang lengkap di laboratorium, apalagi untuk SMK Negeri 1 Petarukan yang kebetulan belum memiliki laboratorium sehingga dilakukan diruang kelas dengan menggunakan bahan yang terdapat di lingkungan sekitar rumah yang dijumpai sehari-hari. Praktikum menggunakan bahan dalam kehidupan sehari-hari mempunyai banyak keuntungan. Di antaranya bahannya mudah diperoleh, harganya lebih terjangkau, lebih ramah lingkungan.
Salah satu praktikum di mata pelajaran kimia SMK Negeri 1 Petarukan Kelas X Teknik Mesin 1, kamis (20 / 2/ 2020) yaitu materi asam-basa. Banyak bahan praktikum asam-basa yang mudah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya asam bisa mengunakan jeruk nipis, asam jawa, cuka, dan lain-lain. Sedangkan untuk basa antara lain sabun cuci, pasta gigi, air kapur, obat maag, dan lain-lain. Praktikum mengidentifikasi larutan asam basa ini menggunakan indikator baik alami maupun buatan seperti yang dilakukan peserta didik SMK Negeri 1 Petarukan Kelas X Teknik Mesin 1, kamis (20 / 2/ 2020). Penulis dalam hal ini sebagai pembimbing sekaligus guru mapel kimia untuk mengidentifikasi larutan asam dan basa menggunakan indikator alami dalam hal ini indikator yang digunakan adalah kunyit dan daun pandan. Bahan-bahan alami agar dapat digunakan sebagai indikator harus dibuat dalam bentuk larutan dengan cara mengekstraknya. Kemudian ke dalam larutan asam dan basa ditetesi larutan indikator alami tersebut. Perubahan warna yang terjadi di setiap indikator alami bermacam-macam. Untuk mengekstrak, daun pandan maupun kunyit masing-masing dihaluskan dan ditambah air kemudian disaring ke dalam gelas kimia tersendiri. Setelah itu lakukan uji pendahuluan menggunakan air jeruk nipis dan air kapur. Caranya:
Beri Komentar